Jakarta memang keras. Ya, memang kalimat itulah yang pantas menggambarkan kota yang penuh dengan kerusuhan, kecaman, dan kebebasannya dalam melakukan segala sesuatu yang diinginkan sesuka hati dan harus terpenuhi. “Hidup di Jakarta gak mudah, bro...” Kalimat itu juga sering aku dengar dimana-mana, membuatku menyadari akan diriku yang juga merasakan hal yang sama dengan ucapan itu. “Nayla!” Teriak seorang perempuan yang berada dihadapanku dan membuyarkan lamunanku. “Iya!” Jawabku kaget. “Kamu sudah ditunggu dari tadi oleh Pak Baroto.Cepat temui dia sekarang!” “Baik, Madam. Maaf saya tidak tahu. Saya kira tadi Jenny yang masuk.” Ku lihat raut wajah Madam Lastri agak sedikit marah. “Jenny sudah pergi dengan pria yang...