Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Kau Yang Manis

Kau yang manis membias sinar jingga. Perlahan mengikis perasaan yang ada. Bukan karena tak memiliki rongga. Hanya sengaja memberikan jeda. Kalau cinta sungguh berharga. Ku berharap kau mau menjaga. Hanya itulah yang aku pinta. Demi memori cerita cinta kita.

Panther

My love story was full of tragedy. Until finally you came as my remedy. No matter if my feeling for you is insanity. You will always be my clarity. You make me glow. I do not cover up this feeling always grow. Indeed it appears very slow. But please, let me show. Panther... I am coming for you by flicker. Then I will catch you later. To live together and forever. p.s. : ‘Panther’ is a special name for him.

Saturated

I am not feeling well. Like living in hell. Try to forgot the problems yesterday. But it always comes everyday. Then I choose to go to dine. Hope to get some wine. And I could drunk on a table. Spend bottle after bottle. I thought it will be better. In fact I become a loser. All I did just to kill my boredom. In order to get freedom. (Rahma W. Puspita / 145300059 – 2014 C)

The Indoraptor

Something is coming. And it designed for killing. You need to running. Before you get something that terrifying. Please keep moving. Because it always starving. But do not juts waiting. Go fight for keep living. (Rahma W. Puspita / 145300059 – 2014 C) p.s. : This poem created when I had finished watch Jurassic World movie (a movie that tells about dinosaurs).

CANTIK MUNAFIK

Jakarta memang keras. Ya, memang kalimat itulah yang pantas menggambarkan kota yang penuh dengan kerusuhan, kecaman, dan kebebasannya dalam melakukan segala sesuatu yang diinginkan sesuka hati dan harus terpenuhi. “Hidup di Jakarta gak mudah, bro...” Kalimat itu juga sering aku dengar dimana-mana, membuatku menyadari akan diriku yang juga merasakan hal yang sama dengan ucapan itu.             “Nayla!” Teriak seorang perempuan yang berada dihadapanku dan membuyarkan lamunanku. “Iya!” Jawabku kaget.             “Kamu sudah ditunggu dari tadi oleh Pak Baroto.Cepat temui dia sekarang!”             “Baik, Madam. Maaf saya tidak tahu. Saya kira tadi Jenny yang masuk.” Ku lihat raut wajah Madam Lastri agak sedikit marah.             “Jenny sudah pergi dengan pria yang...